Banyak sekali sumber yang menjelaskan soal asal-muasal Sate Maranggi.
Versi lain menjelaskan bahwa Sate Maranggi berasal dari para pendatang China yang menetap di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat atau para pendatang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Sunda.
Karena itu, awalnya Sate Maranggi bukan menggunakan daging sapi atau kambing seperti sekarang ini, tetapi menggunakan daging babi. Salah satu dugaan Sate Maranggi berasal dari China karena bumbu rempah yang digunakan Sate Maranggi persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dijual di Hongkong, China dan Taiwan.
Setelah bertransformasi dan terjadi asimilasi di mana seiring dengan berkembangan budaya dan ajaran Islam masuk ke tanah Jawa, banyak penduduk yang menjadi mualaf. Dalam ajaran Islam memakan daging babi hukumnya haram. Oleh karenanya kemudian Sate Maranggi berubah menjadi daging sapi sebagai bahan dasarnya.